18 September 2006

Luar Biasa, AREMA Pertahankan Gelar Copa 2006

Dua tahun berturut-turut juara, mengikis spekulasi Arema diplot PSSI jadi juara.

**

Arema Malang berhasil mempertahankan gelar juara Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006 setelah mengalahkan Persipura Jayapura 2 : 0 dalam grand final di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (16/9) malam. Disaksikan sekitar 20 ribu penonton, Arema mengungguli Persipura lewat dua gol yang dicetak masing-masing oleh Aris Budi Prasetyo pada menit ke-51 melalui titik penalti dan Anthony Juma Balla pada menit ke-58.

Keberhasil tim asal Kota Malang ini semakin lengkap dengan direbutnya tiga trofi lainnya yakni untuk gelar pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, dan suporter terbaik. Aris Budi Prasetyo terpilih sebagai pemain terbaik. Sementara, Emaleu Serge menjadi pencetak gol terbanyak. Selama copa berlangsung, pemain asal Kamerun itu mengoleksi sembilan gol. Selanjutnya, Aremania terpilih sebagai suporter terbaik.
Sebagai juara, Arema berhak atas hadiah uang sebesar Rp1,5 miliar. Arema pun masih memperoleh subsidi Rp500 juta dari sponsor Dji Sam Soe untuk tampil di Liga Champion Asia musim 2006-2007. Lalu, Aris dan Serge mengantongi hadiah uang masing-masing Rp75 juta. Trofi bergilir untuk Arema diserahkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Acara puncak penyerahan trofi dan hadiah uang ditutup dengan pesta kembang api.

Kebersamaan dan kerja keras
Sementara itu, usai pertandingan pelatih Arema, Beny Dollo kepada pers mengatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari kebersamaan dan kerja keras tim. "Kami bersyukur karena sebagian besar tropi berhasil kita rebut. Kunci kemenangan kami adalah mental juara. Meskipun di awal pertandingan kami ditekan karena kurangnya koordinasi permainan, di babak kedua, kami kembali dengan ciri khas Arema yakni permainan satu-dua," ujar Beny Dollo. Menyoal kesiapan timnya menghadapi Liga Champion Asia, "Bendol", panggilan akrab untuk Beny Dollo menyatakan tetap optimistis. "Saya was-was karena kita akan menghadapi raksasa-raksasa Asia. Tapi, itu tidak membuat nyali kita menjadi kecil. Tanpa kerja keras dan disiplin, kita tidak akan kuat menghadapinya. Lawan kita nanti tiga sampai empat kali lipat kualitasnya di atas kita," tutur Beny Dollo.

Meskipun sempat dihantui isu kerusuhan dan ancaman suporter bonek, pertandingan grand final di Stadion Gelora Delta berjalan relatif aman. Dalam kesempatan itu, petugas kepolisian berjaga-jaga di berbagai sudut stadion. Beberapa anggota suporter tanpa atribut yang dianggap memprovokasi, meski duduk di barisan penonton Aremania, dibawa oleh petugas dari tribun, keluar stadion melalui pintu VIP.