12 September 2006

Persebaya Ancam Bubarkan Diri

Pembubaran klub akan berdampak pada kehidupan pemain.

***

Ketua Umum Persebaya Arif Afandi, pada kemunculan perdananya, Senin (11/9/2006) di depan publik sepak bola Surabaya setelah kerusuhan pekan lalu mengisyaratkan pembubaran klub itu dari aktivitas kompetisi divisi utama pada musim depan. Kenyataan bahwa dana operasional Persebaya yang sebagian besar berasal dari APBD Kota Surabaya membuat sanksi untuk berlaga di luar Jatim selama satu tahun tidak mungkin mereka jalankan.

Arif menambahkan, kesulitan untuk mendapatkan sponsor merupakan faktor penting lain jika Persebaya tetap harus menerima sanksi tersebut. “Target kami dari upaya banding ini adalah agar tetap bisa main di Surabaya dengan suporter baru. Misalnya ini tidak bisa terpenuhi, tim ini mati,” sebut Arif dalam nada suara yang melemah.
Jika itu terjadi, Persebaya dalam istilah Arif tidak lantas tinggal gelanggang colong playu (lari dari kewajiban) dan tetap akan fokus pada upaya pembinaan internal. “Tetapi kita menganggap masih ada celah-celah hukum untuk meringankan sanksi tersebut,” yakinnya dengan raut berbinar.