18 Januari 2011

Pengembang (Perumahan) Itu Senangnya Lebay Koq ….

Pernah baca spanduk, baliho, poster atau media promosi yng menawarkan perumahan? Nah, kalau sekedar pernah, sekarang coba (mulai) memperhatikan dengan lebih seksama. Pasti akan menemukan kalimat-kalimat penawaran yang “menawan” dan seolah-olah tidak ada cacat dari lokasi dan properti yang dijual.

Benar, memang itu bagian dari strategi pemasaran. Tetapi, promosi yang bombastis itu -- seperti: Hanya 5 menit dari Pintu Tol (padahal bisa 30 sampai 45 menit dalam keadaan normal, belum ditambah macetnya), Terbesar di wilayah Cibubur (padahal masih 20 km lagi dari Cibubur), Dijamin Bebas banjir (padahal daerah itu langganan banjir), dll -- sebenarnya justeru menjerumuskan konsumen, apalagi yang kurang paham seluk belum memilih lokasi perumahan yang baik.

Padahal, banyak fasilitas yang kadang belum dipenuhi oleh pengembang sebuah perumahan, tetapi sudah dipasarkan. Sebagai gambaran, fasilitas standar minimal yang harus ada (yang dikenal dengan ‘Fasum & Fasos’ atau Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial) adalah :
   - Jalan lingkungan
   - Saluran drainase/got air hujan
   - Penerangan rumah & jalan
   - Fasilitas air minum dan air bersih (jet pump/sumur/PAM/pompa tangan)
   - Jaringan telepon
   - Rumah Ibadah/ Musholla
   - Lapangan/taman/areal terbuka
   - Posko Keamanan
   - Balai Pertemuan warga dll.

Kelengkapan tersebut sebenarnya bertujuan agar warga atau calon pembeli merasa nyaman dan betah bertempat tinggal pada suatu lokasi perumahan. Karena biasanya janji di brosur -- seperti tertulis di awal tadi -- lebih manis dari kenyataan di lapangan.

Maka untuk meyakini kebenaran spanduk/baliho/poster/iklan/brosur dari pengembang tersebut, seorang calon pembeli perlu melakukan pengecekan langsung ke lokasi (OTS/On the Spot) :
* Apakah sudah ada jalan masuk ke perumahan
* Apakah saluran darinase air hujan sudah direncanakan untuk mengantisipasi banjir
* apakah sudah ada jaringan listrik & telepon yang memudahkan berkomunikasi dengan lingkungan luar
* apakah pengembang sudah merencanakan jaringan air bersih/ air minum
* apakah sudah tersedia posko keamanan dan sistem keamanan lingkungan sudah direncanakan dll.

Namun secara mikro, seperti disarankan Info Perumahan Muslim, sebaiknya adalah memilih lokasi perumahan yang perkembangan ke depannya membawa dampak positif, seperti:
* tersedianya fasilitas jalan yang lebar dan lancar tidak mengalami kemacetan yang parah
* adanya fasilitas pendidikan dan ibadah
* adanya tempat-tempat perdagangan baru (pasar, ruko, supermarket)
* adanya tempat-tempat aktivitas umum (Bank, poliklinik/ puskesmas, bengkel)
* adanya jalur angkutan umum yang melintasi depan lokasi perumahan tersebut
* adanya sistem pengamanan kompleks perumahan yang terkoordinir rapi
* adanya sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran dan banjir.

Bisa jadi uraian diatas hanya sekedar “teori” semata, yang masing-masing daerah mempunyai parameter tersendiri. Juga, pada akhirnya yang menentukan akurasinya adalah konsumen yang akan membeli rumah itu sendiri.

Dan yang pasti, rasa ‘eneg’ tiap hari dicekoki spanduk dan baliho besar-besar (tapi isinya lebay!) -- disepanjang jalan antara Taman Buah Mekarsari sampai Jakarta – sudah sedikit berkurang, dengan dituangkannya pada tulisan ini.

***