Pernah dengar ‘Masjid Tiban’ yang ada di
wilayah Kabupaten Malang? Siapapun yang menyambangi sebuah pondok pesantren di wilayah selatan Malang ini, pasti terpesona saat melihat Masjid Tiban tersebut. Selain
besar dan berarsitektur unik, konon masjid ini dibangun tentara jin dalam 1
malam. Percaya?
Masjid Tiban berada dalam komplek Pondok Pesantren Biharu Bahri'asali Fadlaailir Rahmah di kawasan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dinamakan 'Tiban' karena konon, masjid ini 'tiba-tiba ada'. Pesantren ini menempati areal tanah seluas 4 hektare, dan kira-kira baru 1,5 hektare dari luas tanah itu yang digunakan untuk bangunan utamanya.
Tahun 2008, masjid ini sempat heboh di kalangan warga dan wisatawan. Usut punya usut, tersiar kabar kalau Masjid Tiban ini dibuat oleh tentara jin hanya dalam 1 malam. Tapi rupanya hal itu tidak terbukti, para santri dan jamaah-lah yang membuat masjid ini sedikit demi sedikit.
Dan bangunan megah yang ada di komplek
ini sebenarnya bukanlah Masjid, tetapi Pondok pesantren. Lengkapnya, Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir
Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah). Nama yang cukup panjang yang mempunyai makna Laut
Madu atau, "Fadilah Rohmat" (Segarane, Segara, Madune, Fadhole
Rohmat-terjemahan Bahasa Jawa). Hanya karena arsitekturnya yang ‘menyerupai’ bangunan masjid, orang
terlanjur menyebutnya ‘Masjid Tiban’ (Tiban artinya: tiba-tiba ada, tiba-tiba
muncul tanpa diketahui asal-usulnya).
Masjid Tiban mulai dibangun tahun 1978, dan sampai sekarang belum bisa dikatakan rampung. Tak tanggung-tanggung, masjid ini punya 9 lantai lengkap dengan toko suvenir, toko makanan ringan, dan area satwa.
Meski gaya arsitekturnya nyentrik seperti bangunan Timur Tengah, tak ada arsitek yang merancang Masjid Tiban. Adalah sang pemilik pondok pesantren, KH. Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh yang mendapatkan petunjuk membangun masjid ini lewat salat istikharah.
Seperti yang tertulis di Wikipedia, pesantren itu sendiri sudah ada sejak tahun 1963. Masjid Tiban dibangun sedikit demi sedikit, dan mengusung konsep ramah lingkungan. Bahkan, ada salah satu bagian masjid yang sengaja dibuat menghindari pohon kelapa. Hal itu dilakukan agar pohon kelapa tidak ditebang.
Wisatawan bisa memasuki Masjid Tiban secara gratis, tanpa tiket masuk apa pun. Anda bisa menjelajah 9 lantai masjid ini menggunakan lift maupun tangga. Anda juga bisa melihat aneka satwa seperti kera, burung cendrawasih, kakatua, rusa, dan satwa lain di area khusus. Yang paling utama, menikmati arsitektur dan ornamen nyentrik bangunan ini. Kaligrafi terpahat di banyak tempat.
Meski santer kabar kalau Masjid Tiban dibangun tentara jin, nyatanya masjid (Pondok Pesantren) ini asli dibuat oleh para santri. Tapi, tak sedikit wisatawan yang penasaran dan akhirnya datang sendiri ke masjid ini. Apakah Anda juga penasaran? Datang saja ke: Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah adalah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah), yang terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur No.10, RT 07 / RW 06 Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang (sekitar 32 Km dari kota Malang, arah selatan).
***
Sumber: travel.detik.com