Pagi ini, masuk kerja agak sedikit beda. Tidak ada teh manis tersedia di meja kerja – seperti hari kerja biasanya – karena memang sudah mulai masuk puasa Ramadhan hari pertama. Dan, rasa ngantuk yang tidak bisa dikompromikan. Tentu ini bukan (saja) dikarenakan pola makan dan tidur yang sedikit berubah, tetapi lebih disebabkan “kenyang” dengan tontonan sepakbola di akhir pekan.Untuk urusan sepakbola, ternyata hilangnya liga Inggris dari siaran gratisan televisi swasta – dan berpindah ke stasiun tv berbayar Astro (tahun lalu) kemudian Aora (tahun ini) – tidak membuat kiamat tayangan liga eropa di tanah air. Liga Italia (Trans7), Liga Spanyol (RCTI) dan Liga Belanda (TVOne) yang serentak melakukan start mulai pekan ini langsung menayangkan partai-partai penuh kejutan.
Liga Italia misalnya, menyajikan kejutan dengan tumbangnya AC Milan dari tim yang baru promosi ke Seri A, Bologna. Tambahan amunisi pemain kelas dunia macam Ronaldinho (eks Barcelona), Shevchenko (eks Chelsea) juga Flamini (eks Arsenal) masih belum cukup bagi AC Milan untuk berjaya di kandang sendiri Giuseppe Meazza. Milan takhluk 1-2.
Pindah ke channel RCTI, klub bertabur bintang – diantaranya Messi, Henry, Hleb, Eto’o, dan pemain anyar Daniel Alves – Barcelona yang bertandang ke tim debutan Primera Division musim 2008/2009 Numancia, mendapat kejutan juga. Hanya punya satu kesempatan menyerang balik di 15 menit awal, Numancia menjungkalkan Barcelona 1-0. Padahal, di stadion Los Pajaritos ini hamper 80% penguasaan bola selama 90 menit praktis dikuasai oleh Puyol, dkk.
Puas? Tentu saja, karena keinginan langganan Aora – yang minta dibayar tunai Rp. 1.700.000,- dimuka untuk langganan setahun – akhirnya aku pikir ulang lagi. Untuk apa ngebelain Liga Inggris, kalau pada saat yang bersamaan Liga Italia dan Liga Spanyol (serta Liga Belanda) juga menyajikan pertandingan yang tidak kalah serunya. Mana gratis lagi…. (tapi, ngantuknya ini lho yang nggak tahan. Oooaaaheemm…. Nguap lagi deh!).
