23 September 2008

Mudik Kepagian? Ndak Masalaaah….

Setelah lima kali puasa – dan berarti lima kali lebaran pula – aku sekeluarga tidak mudik pas saat hari Idul Fitri, Alhamdulillah tahun ini bisa mudik dan (sekaligus) merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Maklumlah, setiap tahun baru dapat ijin cuti pas akhir tahun melulu, tapi tahun ini no way ! Hehehe….

Cuma, saat ijin cuti lancar didapat, justeru tiket mudik yang susah didapat. Padahal aku udah ngikuti anjuran PT. Kereta Api Persero, bahwa selama menjelang Lebaran, tiket sudah bisa dipesan online 30 hari sebelum berangkat. Nyatanya, tanggal 27 Agustus silam ketika antri di Stasiun Gambir – ssst.. yang antri sebenarnya bukan aku sendiri lho… – tiket KA Executive Gajayana jurusan Malang untuk tanggal 27, 28 an 29 September 2008, sudah ludes!

Demikian pula besoknya untuk tanggal 26, 25, 24, dan 23 September dinyatakan sold-out. Edaaan bener, ini dibeli penumpang beneran atau calonya makin “makmur” aja sih? (Belakangan, di acara investigasi salah satu televisi swasta, ditemukan bahwa tiket-tiket tersebut memang diborong calo yang kerjasama dengan “oknum” orang dalam, dengan pembagian keuntungan 30 : 70. Hehehe… yang kenyang ternyata orang-orang dalam PT. KAI juga tuh! KPK tahu nggak sih?).

Kembali ke laptop! … (haiyaaa… udah ketularan Tukul). Tapi bener ding, pas bikin tulisan ini sambil ngedeprok di depan laptop, sembari nunggu waktu sholat Subuh, habis makan sahur soalnya. Ya, bener. Akhirnya aku – beserta istri dan 2 putra-putriku – dapat tiket mudik tanggal 22 September, hari Senin. Padahal, cuti massal resmi versi perusahaan, baru tanggal 29 September. Jadi ya nambah cuti 4 hari ke depan. Untungnya aku di kantor masih punya “tabungan” cuti istimewa masa kerja diatas 10 tahun (dapat tambahan 6 hari cuti), jadi nggak perlu lagi ngebon cuti, apalagi ngutang cuti tahun depan.

Memang sih, ada sebagian teman-teman kantor yang mengolok-olok, “Waduuuuh.., cutinya pagi amat sih Mas. Lebarannya kan masih lama.” Lho, ini bukan masalah kepagian atau gimana, tapi ini lebih bersifat memanfaatkan “kesempatan” yang ada. Coba kalau mereka yang ngolok-olok itu tahu bagaimana sulitnya cari tiket mudik, pasti langsung pada minta maaf deh… (tapi ya nggak juga, tanpa mengolok-olok aku lebih dulu, pasti mereka pas Lebaran nanti juga pada minta maaf, setidaknya lewat sms, hahaha….).

Ya sudahlah.., ini hari pertama aku berada di kota kelahiranku, Malang. Sembari melepaskan penat dan menjauhkan dari rutinitas kerja yang ndak pernah ada habisnya, aku akan terus mencari hal-hal menarik yang (pasti) aku alami selama berada di kampung halaman ini. Tapi, apakah akan menjadi banyak tulisan untuk blog ini? Hmmmm… tergantung mood juga sih, jangan-jangan jari-jari ini malah pengen istirahat juga – dari sentuhan keyboard laptop – selama libur Lebaran. Kalau itu yang terjadi, aku ya nggak bisa nolak juga, daripada jari jemariku pada lapor ke Komnas HAM? Hehehe…

AddThis Feed Button