28 Januari 2010

Apa Enaknya Ikut Program Paid to Review ?

Bukan karena serakah – berburu dollar lewat web pemberi review produk – kalau akhir-akhir ini aku lebih senang menulis dalam bahasa Inggris. Ini semata-mata karena waktu dan kesempatan untuk menulis mulai ada lagi (biasanya sih ngerjain yang lain, hehehe…). Sekalian belajar (dan memperlancar) bahasa Inggris, yang sampai sekarang tidak ada kemajuan berarti.

Ada enak dan nggak enaknya, memang. Enaknya, kita menulis berdasarkan panduan yang sudah disediakan pemasang iklan, sehingga tidak banyak “memeras otak” untuk mencari kata dan kalimat yang pas (dan kalau tulisan kita diterima, sudah dipastikan dollar masuk ke account PayPal). Nggak enaknya – ini lebih bersifat idealis – aku nggak bisa mengekspresikan apa yang yang di otakku secara bebas, karena aku sudah terbiasa menulis tanpa dibatasi tema tertentu.

Dengan mengikuti banyak program Pay to Review, ternyata aku makin paham bahwa masing-masing “penyelenggara” program (ternyata) mempunyai cara tersendiri untuk menyeleksi member-membernya. Apakah sekedar coba-coba, atau memang mempunyai kemampuan menulis dan blog yang memenuhi kualifikasi sesuai aturan yang ditetapkan.

Salah satu yang unik adalah PayPerPost. Karena untuk memverifikasi sebuah blog, pemilik blog diharuskan menulis (memposting) tulisan bebas yang mencantumkan “kalimat” tertentu yang ditetapkan PayPerPost. Jika blog bisa diakses, maka statusnya langsung terverifikasi. Dan setelah itu, tulisan / posting bisa dihapus lagi. Kalau nggak salah blog ini mendapat jatah kalimat an acorn is a chav untuk bisa mengklaim blog-ku ini.

It’s okay.., tak ada salahnya mengikuti program seperti ini. Selain bisa mengasah kemampuan bahasa Inggris (bagi yang belum lancar), kita juga bisa mendapatkan tambahan recehan dalam bentuk Dollar US, yang meski “recehan” tetapi kalau di kurs-kan ke rupiah bisa berjumalh ratusan ribu sampai jutaan. Anda nggak tertarik ?
***