31 Januari 2010

Khasiat di Balik Gurihnya Belut Goreng

Di saat wilayah Jakarta diliputi mendung yang begitu tebal, sabtu sore akhir pekan kemarin seorang teman berkunjung ke rumah sambil membawa “buah tangan” sekotak kue kering khas daerah dan sekantong belut goreng. Oleh-oleh dari pulang kampung, katanya. “Walaah, koq repot-repot amat sih…,” begitu ucapan yang spontan terlontar dari mulutku (padahal dalam hati ya seneng banget, hehehe…). Senang, karena temanku ini tahu banget kalo' aku penggemar berat belut goreng, sehingga saat pulang kampung pun dia tak lupa membelikannya.

Yup, kesukaanku pada belut – biasa disebut moa atau lindung, atau bahasa latinnya Monopterus albus – sebenarnya sudah sejak kecil. Karena duluuuu.., saat masih kecil dan tinggal di desa, sering saat pulang dari sawah Bapak membawa belut (ukuran besar) untuk digoreng, dan disantap dengan sambal terasi dan lalapan. Perpaduan rasa gurih, dagingnya yang empuk dan pedasnya sambal itulah yang membuatku selalu kangen sampai sekarang.

Ketika sudah menetap di ibukota – dan mulai hobi berkebun dan beternak – barulah aku paham bahwa belut bukan hanya sekedar makanan bercita rasa gurih dan kaya gizi semata. Lebih dari itu, ada beberapa khasiat lainnya, seperti:

Minyak Belut: Sama seperti khasiat dari minyak bulus – yang diyakini kaum hawa bisa membuat payudara menjadi kencang dan bertambah besar – minyak belut juga mempunyai khasiat yang sama. Bahkan, tak hanya mengencangkan, minyak belut juga membuat kulit halus dan licin.

Kepala Belut: Sudah sejak lama di China belut menjadi menu afrodisiak (membangkit gairah lelaki). Bagian paling ampuh untuk mendongkrak greng pria adalah kepala belut. Caranya, kepala belut dikeringkan lalu ditumbuk halus. Bubuk ini dikonsumsi dengan air putih.

Kapsul Belut: Sebagai jamu, serbuk belut yang dibungkus (kemasan) kapsul, bisa dijadikan obat mujarab penambah darah dan penyakit liver. Selain itu, bisa mendongkrak kekebalan tubuh karena kaya energi. Nilai energi setiap 100 gram belut mencapai 303 kkal, jauh lebih tinggi dari telur ayam yang cuma 162 kkal/gram, atau daging sapi yang 207 kkal/100 gram.

Jadi, memang tidaklah salah kegemaranku menyantap belut goreng selama ini – yang tiap ada kesempatan pulang ke Malang, belut goreng adalah makanan pertama yang aku cari – jika melihat dari begitu besar manfaat dan khasiatnya. Bagaimana dengan Anda ?
***
sumber foto: jajananjogja.com