24 Juli 2011

Peluang Usaha: Mencelup Laba di Semangkuk Bakso


Siapa yang tak kenal bakso. Kudapan ini begitu populer di Indonesia. Penggemarnya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penggemar bakso yang sangat banyak ini tentu saja mengundang peluang yang menggiurkan pengusaha bakso. Meski telah mendulang sukses dengan bisnis kemitraan Bakso Kaget, Bakso Kaget Indonesia tak berhenti berekspansi. Perusahaan bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini kembali menawarkan usaha kemitraan bernama Bakso Celup, Mei 2011 lalu.

Dengan mengusung inovasi dalam hal kemasan, Bakso Celup optimistis akan meraih banyak peminat. "Walau baru dimitrakan, kini sudah ada 70 mitra yang tertarik," klaim Sari Sumiati, Marketing Bakso Kaget Indonesia.

Menurut Sari, dari 70 mitra yang bergabung, 30 di antaranya sudah mulai membuka usaha, sedang sisanya masih dalam proses perakitan dan pengiriman barang. Beberapa mitra ini berasal dari Jabodetabok dan kota-kota di luar Jawa, seperti Banjarmasin, Makassar hingga Papua.

Maklum, respon kemitraan ini sangat baik karena Bakso Celup menawarkan biaya investasi yang murah. Untuk bergabung, calon mitra cukup menyetorkan dananya sebesar Rp 12 juta. Selanjutnya, mitra akan mendapat peralatan pendukung usaha, seperti booth, kompor, dandang, 500 butir bakso plus bumbu kuah, seragam, serta 500 kemasan bakso celup.

Jika kebanyakan pedagang menyajikan menu bakso ke dalam sebuah mangkuk, Bakso Celup punya kemasan khusus berupa mangkuk kertas sekali pakai. Pasalnya, mereka mengusung konsep take away, sehingga mitra bisa berhemat dengan tidak menyediakan meja, kursi, serta mangkuk.

Selain memiliki sertifikasi halal, bebas boraks dan formalin, keunggulan lain dari Bakso Celup ini juga berasal dari rasa kuah. "Keistimewaan kuah bakso itu berasal dari campuran rempah dan kaldu sapi asli," ujar Sri.

Bakso celup yang tiap butirnya memiliki kandungan daging hampir 90% ini dijual Rp 8.000 per porsi. Mitra akan mendapatkan margin sebesar 30% per porsi. Untuk tiap porsi bakso yang dibeli, paling tidak mitra bisa memperoleh margin sebesar 30 %.

Agar rasa bakso tetap terjaga kualitas dan rasanya, Sri menganjurkan mitra membeli bakso dari pusat dengan harga Rp 900 per butir. Sedangkan untuk bumbu kuah, harganya Rp 10.000 untuk ukuran satu galon dan Rp 7.000 untuk ukuran setengah galon.

Dengan harga yang bersaing untuk tiap porsinya, Sri menargetkan mitra dapat menjual 50 hingga 80 porsi tiap harinya. Dengan penjualan itu, dia menghitung mitra akan balik modal dalam kurun waktu tiga bulan. Lantaran mengadopsi konsep kemitraan, Bakso Celup tentu tak mengutip franchise fee maupun management fee.

Pengamat waralaba dari Proverb Consulting Erwin Halim menilai, jika bentuk investasi yang ditawarkan oleh Bakso Celup tergolong murah. Adapun untuk kemasan, Erwin menilai apa yang dilakukan Bakso Celup merupakan suatu terobosan baru pada sajian bakso. "Keunikan kemasan juga menjadi salah satu penarik perhatian dari konsumen," kata Erwin.

Jika menyasar pada kalangan menengah ke bawah, harga Seporsi Rp 8.000 juga masih sesuai. Hanya, Erwin menambahkan, karena Bakso Celup merupakan produk co-branding dari Bakso Kaget, ada baiknya calon mitra yang akan bergabung di sini, melihat track record dari Bakso Kaget terlebih dahulu.

Jika berminat, untuk informasi lebih lanjut dapat langsung menghubungi:
Bakso Celup
Jl. Papan Kencana I No. 42
Ruko Kopo Plaza
Bandung 40232
Telp. 022 6036695
baksokaget@yahoo.com
*** 
sumber: kontan.co.id