
Aglaonema berasa dari bahasa Yunani, yaitu aglos yang berarti sinar, dan nema artinya benang. Secara harfiah aglaonema berarti benang yang bersinar. Fakta ini tampak dari salah satu spesies aglaonema yaitu, aglaonema costatum. Memiliki tulang daun berwarna putih cerah membelah kehijauan permukaan daun. Sehingga tampak menyerupai benang yang bersinar.
Mitos aglaonema sebagai pembawa rezeki melalui daunnya tampaknya menjadi kenyataan. Salah satu bukti adalah keberhasilan Greg Hambali, seorang penyilang tanaman hias Indonesia, menciptakan hibrida bernama pride of Sumatera. Tahun 1998 daunnya dijual seharga Rp. 300 ribu per helai.
Popularitas aglaonema semakin meroket setelah penyilang-penyilang Thailand yang menyebut tanaman ini sebagai ratu tanaman hias berhasil menciptakan hibrida-hibrida berdaun cemerlang, dan tampil spektakuler. Jika semula aglaonema didominasi warna hijau dan hanya beberapa bercampur merah, kini ada yang full merah, oranye, dan tembaga yang sangat menakjubkan.
Harga aglaonema pun kian melesat tinggi. Menurut pantauan di pasar tanaman hias, hibrida terbaru harga per daunnya sekitar Rp. 1 juta – Rp. 2 juta. Sedang untuk pride of Sumatera harganya turun sekitar Rp. 20 ribu per helai daun. Sedangkan prode of Sumatera variegate yang dulu sempat Rp. 250 ribu, kini sekitar Rp. 50 ribu per helai daun.
