26 Mei 2008

Balita negara berkembang, rentan meninggal dunia

Miris juga membaca laporan Yayasan Save The Children tentang kondisi anak-anak di Negara-negara berkembang. Bagaimana tidak, Yayasan Save The Children menyebutkan bahwa sebagian besar kasus kematian terjadi di negara berkembang, seperti Somalia, Etiopia, Chad, Yaman, dan Laos.

Anak miskin menghadapi resiko meninggal dua kali lebih besar daripada anak orang kaya. Ini disebabkan, karena lebih dari 30 persen anak-anak di negara berkembang – yang identik dengan kemiskinan – tidaklah mendapat kesempatan pelayanan kesehatan dasar yang baik, seperti bantuan peralatan saat melahirkan, ataupun ketersediaan asupan dasar yang bernilai gizi cukup bagi balita.

Akibat lainnya, lebih dari 200 juta anak berusia di bawah lima tahun (balita) di seluruh dunia juga tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Sehingga, sedikitnya 10 juta anak meninggal setiap tahun akibat diare dan pneumonia yang sebenarnya tergolong sakit ringan dan dapat diobati.

Entahlah, apakah laporan dari Yayasan Save The Children ini juga hasil penelitian di negara kita juga, yang pasti tak disebutkan bahwa Indonesia termasuk di dalam kategori negara berkembang yang rentan terhadap kematian bayi dan balita.