Tampilkan postingan dengan label Save The Children. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Save The Children. Tampilkan semua postingan

26 Desember 2011

Children of developing countries, vulnerable to death


Sad also read the Save The Children Foundation report on the condition of children indeveloping countries. How could I not, Save The Children Foundation states that mostdeaths occur in developing countries, like Somalia, Ethiopia, Chad, Yemen, and Laos.

Poor children face the risk of death two times greater than children of the rich. This is due,because more than 30 percent of children in developing countries - are synonymous withpoverty - not a chance of good basic health services, such as equipment assistanceduring delivery, or the availability of basic intake of nutritional value adequate for infants.

Another resultmore than 200 million children aged under five years old (toddlers) around the world are also not getting adequate health careThus, at least 10 million children dieeach year from diarrhea and pneumonia, which is actually quite mild and treatable illness.

I do not knowwhether the report from Save the Children Foundation is also the result of research in our country too, which certainly did not mention that Indonesia is included in thecategory of developing countries are vulnerable to the death of infants and toddlers.

26 Mei 2008

Balita negara berkembang, rentan meninggal dunia

Miris juga membaca laporan Yayasan Save The Children tentang kondisi anak-anak di Negara-negara berkembang. Bagaimana tidak, Yayasan Save The Children menyebutkan bahwa sebagian besar kasus kematian terjadi di negara berkembang, seperti Somalia, Etiopia, Chad, Yaman, dan Laos.

Anak miskin menghadapi resiko meninggal dua kali lebih besar daripada anak orang kaya. Ini disebabkan, karena lebih dari 30 persen anak-anak di negara berkembang – yang identik dengan kemiskinan – tidaklah mendapat kesempatan pelayanan kesehatan dasar yang baik, seperti bantuan peralatan saat melahirkan, ataupun ketersediaan asupan dasar yang bernilai gizi cukup bagi balita.

Akibat lainnya, lebih dari 200 juta anak berusia di bawah lima tahun (balita) di seluruh dunia juga tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Sehingga, sedikitnya 10 juta anak meninggal setiap tahun akibat diare dan pneumonia yang sebenarnya tergolong sakit ringan dan dapat diobati.

Entahlah, apakah laporan dari Yayasan Save The Children ini juga hasil penelitian di negara kita juga, yang pasti tak disebutkan bahwa Indonesia termasuk di dalam kategori negara berkembang yang rentan terhadap kematian bayi dan balita.