
Tentu Dinas Perhubungan punya alasan sendiri. Seperti yang diungkapkan Wakil Kepala Dinas Perhubungan, Udar Pristono, bahwa untuk melayani seluruh penumpang saja jumlah busnya masih terbatas. Juga, busway khusus wanita bisa membuat pengaturan jadwal bus menjadi lebih sulit.
Lagipula, masih menurut Udar Pristono, busway khusus ini bisa menyebabkan jadwal operasi busway menjadi tidak efektif dan efisien pada saat jumlah penumpang laki-laki lebih banyak daripada penumpang wanita.
Nah, kalau sudah gini mulai saling tuding lagi siapa yang salah. Mestinya, kalau mau bikin rencana ataupun program – sebelum diekspos ke kalangan umum – sebaiknya dikomunikasikan dulu dengan instansi terkait, biar nggak bikin masyarakat bingung. Kalau sudah gini?