14 Juli 2011

Di Monumen Nasional, Berwisata Pendidikan dan Sejarah


Hampir setiap hari, ruang museum nasional dipenuhi pengunjung yang sebagian besar adalah anak-anak sekolah, juga pengunjung lokal maupun asing.

Selain menjadi pusat bisnis, tempat ini juga merupakan kota yang banyak menyimpan cerita sejarah sejak Indonesia dijajah Belanda hingga perebutan kemerdekaan. Salah satu pusat wisata pendidikan dan sejarah yang bisa dikunjungi adalah tugu dan museum yang ada di Monumen Nasional atau disebut Monas.

Pengunjung bisa memperoleh banyak informasi tentang sejarah dan pembangunan Monas dengan membayar Rp 2.500 untuk orang dewasa dan Rp 1.000 untuk anak-anak atau pelajar. Sementara itu, pengunjung yang ingin naik ke pelataran puncak dan api kemerdekaan mesti membeli tiket lagi Rp 7.500.

Monas didirikan pada 17 Agustus 1961, pada masa pemerintahan Presiden Indonesia pertama, Soekarno. Tugu ini dibangun dengan harapan masyarakat Indonesia akan selalu mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, serta terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Dalam tugu Monas, terdapat beberapa tempat yang bisa dikunjungi. Ada Museum Sejarah Nasional, ruang kemerdekaan, pelataran puncak dan api kemerdekaan, serta relief sejarah Indonesia, yang terdapat pada bagian luar tugu. Museum Sejarah Nasional Indonesia terdapat di lantai dasar monumen.

Ruangannya sangat luas, berbentuk kotak dengan luas 80 m x 80 m. Di sini, pengunjung bisa melihat 51 diorama yang menampilkan sejarah Indonesia; mulai masa prasejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, masa penjajahan bangsa Eropa, disusul masa prakemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda.

Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru di masa pemerintahan Soeharto.

Pengunjung juga dapat melihat koleksi foto hitam putih, yang dipajang pada beberapa tiang dalam ruang. Tempat bersejarah lain adalah ruang kemerdekaan, yang terdapat di bagian dalam cawan monumen.

Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Indonesia, di antaranya naskah asli Proklamasi 17 Agustus 1945 yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Ruang Kemerdekaan ini digunakan sebagai ruang untuk mengheningkan cipta, mengenang perjuangan para pahlawan bangsa.
***
sumber: sinarharapan.co.id