Tidak terlalu jauh dari perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten
Kediri terdapat air terjun bernama Coban Kethak. Air terjun ini terletak di
antara rerimbunan perkebunan durian dan hutan di Desa Pait, Kecamatan Kasembon,
Kabupaten Malang.
Ketinggian air terjun kurang lebih 25 meter ini, memberikan pesona
alam yang sangat menawan. Deburan-deburan air terjun yang membelah tebing ini
memecahkan kesunyian hutan belantara di kawasan Coban Kethak. Bukan hanya
terdengar kencang, aliran arus Coban Kethak juga begitu deras. Suguhan pesona
Coban Kethak ini bukan saja pada guyuran airnya, melainkan juga pada
pemandangan alam sekitar Coban Kethak. Di kawasan Coban Kethak, pepohonan
begitu rimbum dan banyak akar pohon yang menggantung di antara tebing.
Letak Coban Kethak tidak terlalu jauh dari pinggir jalan, hanya
berjarak setengah kilometer. Walaupun keberadaannya tersembunyi tertutup
rerimbunan pohon rimba, dari jalan raya sudah mulai terdengar gemericik airnya.
Bagi pengunjung yang ingin kesini tidak perlu mengeluarkan
keringat untuk mencapai kawasan coban. Sangat jauh berbeda dengan akses menuju
coban-coban lainnya yang ada. Walaupun begitu, keindahannya tak terkalahkan
dengan coban lain yang berada di Malang Raya. Banyak orang yang masih belum
mengetahui letak keberadaan Coban Kethak ini. Perjalanan menuju ke lokasi sangatlah
menyenangkan, tinggal menyusuri kawasan hutan lindung yang dipenuhi beragam
tanaman rimba. Di sela-sela pepohonan hutan terselip sejumlah tanaman buah
seperti alpukat, durian, hingga tanaman salak dan terdapat cukup banyak tanaman
kopi.
Wisata Coban Kethak hanya dipungut biaya sekitar Rp 3.000,- untuk
biaya pemarkiran, belum ada tiket resmi yang dikeluarkan oleh pengelola tempat
tersebut. Dari area parkir yang berada agak menjorok di samping jalan raya,
jalan menuju lokasi air terjun dapat ditemouh kurang lebih 3 menit. Rutenya
memang agak curam, meskipun sudah ditata dan dikeraskan dengan bebatuan, tetap
saja dibutuhkan kehati-hatian. Di bawah pepohonan buah durian terdapat beberapa
gazebo yang dipergunakan untuk peristirahatan.
Di ujung jalan bebatuan yang tertata rapi, anda akan disambut oleh
sebuah bangunan permanen mirip panggung terbuka yang sementara beralaskan bambu
tepat di atas aliran sungai, sekitaran 30 meter dari air terjun. Cukuplah luas
untuk dipergunakan sebagai tempat foto ataupun pengamatan air terjun dari sudut
yang bagus.
***
Sumber:
http://halomalang.com/