17 Juli 2008

Masih Ada Ambulans Gratis untuk Masyarakat Miskin

Tak pernah dipikirkan, karena memang terhitung jarang memanfaatkannya. Begitulah yang terjadi pada layanan mobil ambulans, terutama untuk wilayah DKI Jakarta. Padahal, kehadiran ambulans penting buat melayani masyarakat yang kena musibah. Sayangnya, belum banyak warga Jakarta yang tahu bahwa Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan pelayanan cuma-cuma buat korban kecelakaan, bencana, dan warga masyarakat miskin.

Memang tak semua pengguna ambulans bisa mendapat layanan gratis 100%. Sebab, manajemen juga butuh duit buat menggaji karyawannya. Asal tahu saja, pasukan siap siaga DKI yang beranggotakan 272 orang ini terdiri dari 6 pegawai negeri sipil (PNS) dan 266 non-PNS. Mereka berperan sebagai tenaga perawat, tenaga administrasi, dan lainnya.

Bagi warga yang benar-benar miskin atau korban kecelakaan dan bencana, korps AGD siap menolong tanpa pungutan biaya. Terutama bagi orang miskin, korban kecelakaan, atau bencana, biaya operasionalnya mendapatkan subsidi Pemda DKI Jakarta, makanya gratis.

Layanan yang masuk kategori gratis ini antara lain diperuntukkan bagi korban banjir. Ambulans 118 siaga mengangkut korban tenggelam ke rumah sakit. Korps gawat darurat juga siaga menolong korban yang terpanggang api akibat kebakaran. Bagi masyarakat miskin, mereka cukup mengeluarkan kartu keterangan tak mampu.

Bagi warga yang mampu, sesuai Peraturan Saerah nomor 1 tahun 2006, ongkos sewa ambulans cuma Rp. 200.000,- sekali jalan. Kalau keluar wilayah DKI ada tambahan biaya sesuai jarak. Pasien mendapat semua fasilitas yang ada di ambulans, termasuk penanganan pertama oleh paramedis.

Agar warga terlayani dengan baik, AGD DKI juga meminta agar warga turut mengawasi petugasnya. Makanya, manajemen juga membuka diri menerima kritik. Masyakat butuh pelayanan yang baik, kami wajib menerapkan sistem manajemen mutu. Siapa yang berbuat jelek, laporkan saja,” ungkap Jhon Marbun, Direktur AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta.