07 Mei 2009

Sudah Selayaknya Barcelona Masuk Final

Yup, semifinal ke-2 Liga Champions Eropa antara Chelsea melawan Barcelona telah usai digelar dini hari tadi (Kamis, 7 Mei 2009). Hasil akhir, Chelsea 1 - Barcelona 1. Artinya, Barcelona lolos ke final, karena menang agregat 1-1 (pada leg 1 di Stadion Camp Nou, Barcelona ditahan 0-0 oleh Chelsea).
Dan aku pun sepakat kalau ada pengamat sepakbola yang mengatakan pemenang pertandingan Chelsea melawan Barcelona – semifinal leg 2 liga Champion Eropa – adalah “sepakbola” itu sendiri. Dan sepakbola itu dipresentasikan dengan sempurna oleh Barcelona, klub pemuncak La Liga Spanyol sekaligus kandidat kuat juara Liga Champions 2009, selain Manchester United.

Tak pelak, startegi Chelsea untuk tetap menerapkan pola bertahan total – dengan sesekali memanfaatkan serangan balik secara sporadis – makin mengukuhkan bahwa tim besutan Guus Hiddink ini hanya mencari kemenangan semata, tanpa “menghormati” bagaimana sebenarnya bermain bola yang benar dan bisa dinikmati penonton. Tentu sebuah ironi, kalau tim tuan rumah dalam penguasaan bola hanya 39% kalah jauh dari Barcelona (yang sebenarnya adalah tamu) yang mencapai 61% dalam 90 menit pertandingan.

Menurut pandanganku, Barcelona adalah tim “sempurna” dalam memainkan sepakbola modern. Penguasaan teknik individu pemain cukup tinggi, memainkan bola cepat dari kaki ke kaki dengan akurat, kemampuan fisik yang terjaga dalam pertandingan spartan 90 menit, dan punya konsistensi untuk menyerang dan bertahan sama baiknya. Bukti lain, meski sejak menit ke-66 bermain dengan 10 pemain – karena Erick Abidal terkena kartu merah – Barcelona tetap memperagakan sepakbola menyerang.

Kalau Barcelona baru bisa menciptakan gol di menit 93 (injury time) melalui skema serangan yang terorganisir, yang diakhiri tendangan menghunjam Andres Iniesta ke gawang Chelsea, itu hanyalah tinggal menunggu waktu. Strategi Hiddink menjadi begitu kuno dihadapan anak-anak Catalan asuhan Josep Guardiola. Seperti tak terpengaruh oleh absennya sang kapten Carlos Puyol dan striker flamboyan Thierry Henry, pelatih muda asli Spanyol ini tetap menurunkan trisula Iniesta, Messi dan Eto’o. Hasilnya luar biasa, serangan bergelombang dari sayap kiri dan kanan terus menekan pertahanan Chelsea, yang memasang 7 sampai 8 pemain di depan gawang Petr Cech.

Kini, final ideal yang ditunggu-tunggu penikmat bola dunia – antara Barcelona vs Manchester United – yang akan digelar di Stadion Olimpico Roma tanggal 27 Mei 2009, menjadi kenyataan. Bukan hanya pertarungan strategi antara Alex Ferguson melawan Josep Guardiola, tetapi lebih dari itu final ini akan menjadi ajang pembuktian siapa sebenarnya pemain terbaik dunia saat ini, apakah Cristiano Ronaldo (Mancherter United) atau Lionel Messi (Barcelona). Sangat menarik untuk kita tunggu!