09 Januari 2010

Sakit Kepala, Ternyata Banyak Penyebabnya


Sebenarnya (agak) kebetulan tulisan ini dibuat. Gara-garanya sepele, beberapa hari ini aku merasakan sakit kepala – ringan sih, tapi cukup mengganggu – akhirnya coba-coba aku browsing untuk cari apa penyebab sakit kepala ini, tetu saja ditinjau dari segi medis.

Memang, ada banyak artikel yang cukup memberi informasi (sekaligus jawaban) atas “penderitaan” yang aku alami ini. Salah satunya adalah Tips-Kesehatan yang dimuat pada web Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Dijelaskan, ada 15 penyebab umum terjadinya sakit kepala, yang menurutku patut juga diketahui oleh pembaca blog pribadiku ini.

Namun, karena terlalu panjang kalau semuanya dimunculkan, maka hanya 9 – dari 15 Penyebab Sakit Kepala – saja yang aku tulis kembali disini, yaitu :

1. Ketegangan emosional
Beban pekerjaan yang terlalu berat sering sekali memicu rasa nyut-nyut di kepala. Faktanya, semua hal yang menimbulkan ketegangan atau stres akan membuat kita lebih mudah terserang sakit kepala atau migren. Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit kepala fungsional atau tension headache.

2. Perubahan Hormonal
Sakit kepala yang diakibakan karena perubahan hormonal ini biasanya berupa sakit kepala berat yang terjadi di salah satu sisi kepala. Umumnya sakit kepala ini dirasakan lebih berat ketimbang sakit kepala akibat ketegangan. Penderita migren pada wanita kira-kira tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pria. Penyebabnya terutama karena perubahan hormonal.

3. Olahraga
Olahraga yang terlalu berat, termasuk juga hubungan seks, juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kegiatan fisik yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah di kepala dan leher bengkak dan tertekan. Sakit kepala yang disebabkan olahraga atau seks lebih mudah menyerang orang yang sering terkena migren.

4. Postur tubuh
Bukan hanya olahraga memeras keringat yang bisa menyebabkan tekanan pada otot leher dan kepala. Postur tubuh yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari pun bisa menimbulkan sakit kepala. Sebut saja kebiasaan duduk dengan posisi bahu membungkuk, duduk tanpa sandaran, menatap monitor komputer yang posisinya terlalu tinggi atau rendah, atau mengapit telepon antara kuping dan pundak. Bila akhir-akhir ini Anda sering diserang sakit kepala, saatnya memperbaiki postur tubuh Anda sehari-hari.

5. Melewatkan makan siang
Perut kosong gara-gara tak sempat makan siang pada sebagian orang kerap menyebabkan sakit kepala. Selain pusing, perut kosong juga membuat gula darah turun, akibatnya tubuh terasa lemas. Segeralah makan siang dengan gizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat untuk mengisi perut kosong. Gula dari makanan manis akan membuat gula darah melambung untuk kemudian turun lebih rendah lagi.

6. Alergi
Gangguan ini sering ditemani dengan gejala hidung meler, mata berair, dan kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan tertentu atau segala sesuatu yang bisa menimbulkan alergi.

7. Rokok
Merokok termasuk dalam penyebab sakit kepala, bukan cuma terhadap orang yang merokok, tetapi juga perokok pasif di sekitarnya. Kandungan nikotin akan menyebabkan pembuluh darah ke otak menyempit, akibatnya aliran darah ke otak berkurang.

8. Kafein
Orang-orang yang sering sakit kepala biasanya bersahabat dengan kopi. Kafein memang bisa menjadi kawan sekaligus lawan. Faktanya, beberapa jenis obat sakit kepala mengandung kafein di dalamnya. Namun di lain pihak, kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala.

9. Sinus
Sakit kepala sinus memiliki gangguan yang mudah diketahui dari gejalanya. Lubang hidung tertutup satu atau keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi dan dahi. Bagian-bagian tersebut terasa sangat peka sehingga disentuh saja akan kontan terasa nyeri.

Itulah sembilan hal yang mampu memicu sakit kepala. Beberapa diantaranya mungkin tidak kita sadari mampu menimbulkan sakit kepala yang teramat sangat. Oleh karena itu, yang terpenting adalah untuk tetap menjaga kondisi tubuh agar selalu fit dengan menerapkan pola hidup sehat sedari sekarang.

Dan ingat, apabila sakit kepala yang terjadi terus menerus terjadi dan tidak mempan dengan menggunakan obat penghilang sakit kepala, ada baiknya kita segera berkonsultasi dengan dokter.
***

Sumber : fk.undip.ac.id
Foto: marghamp.com