07 Maret 2010

Kanker Serviks, Resiko dari Berhubungan Seks di Usia Dini

Meski judul tulisan ini mengandung kata “hubungan seks usia dini” bukan berarti akan membahas maraknya perilaku seksual kaum muda negeri ini (baca: ABG dan remaja) yang cenderung makin bebas saja. Karena, membahas pola pergaulan remaja Indonesia – baik di perkotaan maupun pelosok desa sekalipun – seperti lingkaran setan ataupun mengurai benang yang sudah kusut, sulit menemukan ujung dan pangkal permasalahannya.

Artinya, tulisan ini lebih menitik beratkan pada resiko kanker serviks atau leher rahim yang berlipat ganda akibat berhubungan seks dini, yang didasarkan pada hasil penelitian terhadap 20 ribu perempuan di Inggris, yang dimuat dalam edisi akhir tahun British Journal of Cancer.

Dari paparan di jurnal tersebut, Dr. Silvia Franceschi – sebagai pimpinan studi – menyebutkan bahwa resiko terkena kanker serviks (leher rahim) ternyata lebih tinggi pada perempuan yang sudah berhubungan seksual di usia 20 ketimbang di usia 25 tahun. Dalam study tersebut, Dr. Silvia juga menjelaskan bahwa perempuan mskin didapati sudah aktif secara seksual rata-rata empat tahun sebelumnya.

Hasil penelitian itu juga dikuatkan oleh Dr. Lesley Walker – Direktur Informasi Penelitian Kanker Inggris – yang mengemukakan bahwa perempuan bisa terinfeksi human papilloma virus (HPV), penyebab kanker serviks, di usia berapapun.

Secara umum, HPV atau Human Papilloma Virus adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Dan kenyataannya, lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV).

Kesimpulannya, masih menurut Dr. Lesley Walker, infeksi di usia muda sangat berbahaya, karena ada banyak waktu bagi virus untuk merusak leher rahim. Bahkan, Walker menganjurkan perlunya vaksinasi HPV diberikan di sekolah-sekolah pada usia sebelum hubungan seks dimulai. Yang berarti, diperlukan “penyuluhan” yang lebih intensif pada remaja di usia sekolah, tentang bahaya – yang akan mengancam – kalau berhubungan seks di usia dini. Nah !
***
sumber foto: sinauislam.files.wordpress.com