18 Mei 2008

Internet via kabel listrik, ternyata mahal

Beberapa tahun silam, saya sempat kaget campur gembira ketika membaca sebuah berita tentang internet melalui kabel listrik. Bahkan, disebutkan pula dalam berita tersebut, PLN telah menguji coba di salah satu komplek perumahan dengan hasil memuaskan. Sayangnya, setelah itu tidak ada kabar – atau saya memang belum pernah membacanya lagi ? – tentang kelanjutan proyek tersebut. Sampai minggu ini saya temukan lagi berita bahwa biaya internet lewat kabel listrik lebih mahal dibanding internet konvensional yang sudah ada saat ini.

Itulah sebabnya, mengapa para penyelenggara jasa internet (internet service provider / ISP) hingga kini belum menganggap kabel listrik sebagai alternative baru untuk akses ke dunia maya. Lantaran itulah banyak ISP belum melirik pengembangan proyek internet lewat kabel listrik atau BPL (Broadband over Powerline) yang sekarang tengah dikembangkan Icon+, anak perusahaan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Bahkan, sesuai yang disampaikan Silvya Sumarlin sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dimuat dalam harian Kontan, bahwa sampai sekarang belum satupun anggota APJII yang mengadopsi teknologi BPL. Penyebabnya karena tarif sewa jaringannya sangat mahal.

Sebagai gambaran, tarif sewa BPL saat ini sebesar Rp. 25 juta per 2 megabyte per second (mbps). Jumlah itu dua kali lipat lebih mahal ketimbang tarif sewa jaringan PT. Telkom yang hanya Rp. 13,3 juta per 2 mbps. Jadi, kalau ada ISP yang mengadopsi BPL, itu justeru aneh. Karena hitung-hitungan ekonomisnya tidak masuk. Bila saja tarifnya lebih murah, pasti banyak yang berminat dengan teknologi BPL, terutama ISP di daerah daerah.

Bila hal itu terjadi, APJII yakin peluang PLN untuk eksis di pasar telekomunikasi terbuka lebar. Bisnis ISP pun bakal menjadi lebih semarak. Sebab para pelaku usaha mempunyai dua pilihan, mau memanfaatkan teknologi BPL, atau sekadar tergantung pada kabel-kabel konvensional. Dan tidak menutup kemungkinan nantinya teknologi BPL bisa menjadi kekuatan utama, khususnya di daerah atau pedesaan.

Kesimpulannya, kayaknya untuk sementara waktu saya harus menahan diri, untuk bisa dengan cepat menikmati internet via kabel listrik. Selain memang belum ada provider yang memasarkan langsung, harganya itu lho.., mahaaal…!!