07 Desember 2008

Gelombang PHK Massal di Amerika Serikat Makin Meningkat

Dua minggu lalu, aku masih kurang percaya ketika ribuan tenaga kerja Indonesia – terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) – di Taiwan dan Hongkong terancam dipulangkan ke Indonesia, sebagai dampak dari krisis yang melanda hampir seluruh wilayah di dunia ini. Dan, sungguh tak disangka, minggu ini perusahaan-perusahaan besar di negara adidaya Amerika Serikat akhirnya juga melakukan pemangkasan karyawan massal, akibat dari krisis ekonomi beberapa bulan belakangan ini.

Seperti diberitakan kantor berita AP awal pekan ini, tiga perusahaan besar di hari yang sama (Kamis, 4 Desember) mengumumkan rencana pengurangan tenaga kerjanya. Jika digabungkan, ketiganya akan memberhentikan 15.000 orang.

Perusahaan telekomunikasi terbesar AS, AT&T Inc., akan memangkas 12.000 pegawai, atau 4 % dari total tenaga kerjanya. Pemangkasan itu akan mulai berlangsung dari bulan ini dan berlanjut ke 2009.

DuPont, perusahaan manufaktur bahan kimia, juga akan memberhentikan 2.500 karyawan dan memotong jam kerja. DuPont juga bakal menghentikan 4.000 kontraktornya bulan ini. Adapun konglomerat media Viacom akan memangkas 850 karyawan atau 7% dari total tenaga kerjanya. Bagi ribuan pengangguran baru ini, pemecatan yang mendekati liburan Natal merupakan mimpi buruk. Ini luar biasa, sebab perusahaan biasanya tak suka memberhentikan pegawai menjelang Natal.

Dan kalau saja ini juga (akan) terjadi di Indonesia – meski warning juga sudah mulai diberikan pemerintah maupun para pengusaha – bisa dibayangkan berapa puluh ribu lagi pengangguran baru di negeri ini (menambah jumlah pengangguran yang sudah mencapai angka jutaan). Ah, ternyata tidak ada bagian bumi ini yang aman dari PHK karyawan ya ?

AddThis Feed Button