Tergelitik juga untuk menulis jejaring sosial Facebook – yang katanya di Indonesia saja kini sudah mencapai 1.000.000 anggota – setelah “terilhami” suatu malam di bulan lalu (asli, lupa tepatnya, hehehe…!) nonton bincang malam di TV-One tentang fenomena Facebook, dengan narasumber “sesepuh” blogger Indonesia Enda Nasution, anggota DPR-RI Fery Mursyidan Baldan, dan selebritas muda Diva Nadia.Belum lagi niat nulis kesampaian, eeeeh… seorang teman lama – satu sekolah waktu di Malang – melalui milist membuat statement bahwa Friendster udah ketinggalan jaman. Sehingga, kalo mau “gaul” segera beralihlah ke Facebook, sambil tak lupa dia mencantumkan alamat Facebook-nya, sekalian mengajak gabung sebagai temannya (lha memangnya selama ini kan sudah menjadi teman ?).
Ternyata Facebook effect belum habis sampai disitu. Dua hari lalu, saat ketemu Bu Sestri – Ibu GM di kantorku yang rajin nge-blog – lagi-lagi “mengingatkan” apakah aku udah ikut Facebook apa belum. Soalnya, kata beliau, bikin account di Facebook itu lebih cepat untuk menjalin pertemanan (banyak temannya, gitu). Ya…, ya…., ternyata Facebook udah sampai keman-mana, betapa aku sudah ketinggalan informasi rupanya.
Tanpa pikir panjang lagi, kemarin aku mulai buka-buka Facebook. Menarik, dan sempat terkaget-kaget, karena aku menemukan beberapa teman “sepermainan” di sekolah yang sudah berpisah (dan tidak pernah ketemu) lebih dari 20 tahunan. Tapi aku belum berani menulis pesan untuk mereka, takut ketahuan kalo aku juga (mulai) keranjingan Facebook, hahaha…. (ssst.., jangan ada yang membocorkan rahasia ini ya!).
Lucunya – dan benar-benar membuat aku heran sekaligus kaget – ternyata aku sudah punya account di jejaring ini, yang entah kapan aku buatnya. Kalau ngelihat tanggal-tanggal yang tertera sih udah lebih satu setengah tahun silam. Cuma, pas coba-coba buka account tersebut, aku lupa email & password-nya. Entar kalo udah ketemu, pasti akan aku ekspos di blog ini. Janji deeh…!!!
