06 Maret 2008

Maunya Ikut Trend Hobiis, Tapi...

Ketika para hobiis di negeri ini demam tanaman Anthurium di sepanjang 2007 – yang terakhir malah saya dengar ada yang sampai laku 850 juta untuk satu pot-nya di akhir Oktober 2007 – bersamaan dengan itu pula menjamur nursery dan pameran agro dimana-mana. Dan, mau ndak mau saya jadi ikut-ikutan. Bukan ikutan memborong Anthurium, tetapi ikut (sesekali) datang ke Agro Expo, terutama yang diadakan oleh Majalah Trubus.

Akibatnya, saya makin faham bahwa berbagai macam tanaman mahal macam Anthurium, Aglaonema ataupun Adenium, bukanlah selera saya. Bukannya nggak suka, tetapi harga maupun cara perawatan yang njelimet yang membuat saya harus mundur dengan teratur, hehehe.... Tetapi, saya tidak patah arang, beberapa tanaman tertentu menjadi incaran setiap ngelihat pameran. Terutama tanaman yang mengandung (unsur) obat seperti Sirih Merah (Piper crocatum) dan Rosela (Hibiscus sabdariffa).

Pilihan pada tanaman obat menjadi sangat penting – lagi-lagi menurut saya pribadi lho – sebagai bagian dari mengenal tumbuhan berkhasiat di tanah air (sssst.. jangan dianggap sok idealis lho). Jujur saja, saya selama ini lebih mengenal tanaman obat dari dari buku dan bacaan semata. Nah, disaat ada kesempatan, apa salahnya kalo kini mulai “terjun langsung” memelihara dan memahami karakter sebenarnya dari tanaman tersebut.

Dan dalam dua bulan terakhir – meski hanya uji coba masing-masing 2 pohon – tanaman Sirih Merah (yang saya beli 50 ribu per pohon, isi 6 helai daun) dan Rosela (saya tanama dari biji langsung) mulai berkembang. Cuma, kalo dilihat dari fisik tanaman yang ada, terlepas karena kebanyakan air di musim hujan atau tidak, kedua jenis tanaman tersebut masih belum maksimal sesuai petunjuk di buku. Ndak apa-apa, toh ndak ada yang menilai (hahaha... kalo masalah ngeles, paling jagonya nih....).

*** Supaya seru, tulisan ini dibagi 2 bagian. Yang sekarang ini, baru prolog-nya. Tulisan kedua (entah kapan dibuat), tentang manfaat tanaman tersebut. Setuju kan ?