Sebenarnya sudah ‘eneg’ juga membicarakan kasus video porno – menurut istilah kepolisian pemerannya ‘mirip’ dengan Ariel, Luna Maya dan Cut Tari – yang hingga kini penanganannya nggak beres-beres juga. Meski sejak Selasa (22/6/2010) Ariel resmi ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus video porno, nyatanya tak sedikit pihak yang mempertanyakan mengapa Luna Maya dan Cut Tari belum menjadi tersangka.
Yang menarik, tentu kalau kita menyimak alasan pihak kepolisian, atas pertanyaan tersebut diatas. Sebab, sampai saat ini, Luna Maya dan Cut Tari, masih berstatus saksi dalam kasus video porno yang menggemparkan dunia maya itu. Polisi mengaku masih melakukan kajian hukum terhadap kedua artis perempuan tersebut.
Seperti yang ditulis detik.com, "Kasusnya beda, yang membuat siapa, yang menyimpan siapa dan mengapa itu bisa sampai ke publik. Ini kan perlu kajian hukum yang tentunya Polri tidak ingin sembarangan," ujar Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Ito Sumardi di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/6/2010).
Padahal, banyak orang yang meyakini kalau Luna Maya dan Cut Tari adalah bintang dalam video porno tersebut. Beberapa orang (pakar?) di bidang IT bahkan tak sungkan-sungkan bahwa yang ada di video itu benar adanya Luna Maya dan Cut Tari. Namun pihak kepolisian tidak ingin gegabah dalam menentukan status hukum seseorang.
Seperti dijelaskan Komjen Ito lebih lanjut, "Kita tidak bisa menetapkan seseorang sebagai tersangka kalau pasal yang disangkakan tidak mengena. Berarti kita melanggar hak asasi manusia.”
Nah kan, secara ‘tiba-tiba’ unsur hak asasi manusia (HAM) menjadi dominan dan ikut dibawa-bawa dalam kasus ini. Padahal, kalau saja pemerannya bukan selebritis, bisa jadi urusan video porno ini bisa cepat selesai. Benar begitu, kan?
***
