20 Agustus 2008

Akhirnya, China Memberi Akses Internet Penuh pada Pers

Gemerlap pesta empat tahunan olahraga sejagat – Olympic Games, atau biasa disebut Olimpiade – untuk musim panas tahun 2008 ini diselenggarakan di Beijing, China. Nyatanya, bagi China, olimpiade tak dapat dipisahkan dari unsur “politik” yang dalah satu diantaranya adalah masih ragu-ragunya negeri Tirai Bambu ini untuk memberi akses jaringan internet penuh pada para wartawan peliput Olimpiade Beijing 2008 ini.

Jadi, kesan buka, tutup, buka, tutup dan buka … itulah yang muncul (dan dilakukan) oleh pemerintah China berkaitan dengan akses internet untuk pers selama Olimpiade musim panas 2008 berlangsung. Namun, setelah mendapat tekanan dari pihak International Olympic Committee (IOC), yang juga ditekan oleh kalangan pers, pemerintah China akhirnya membuka akses internet sebebas-bebasnya tanpa ada filter.

Sebelumnya, saat para jurnalis sudah tiba di Beijing untuk melakukan persiapan peliputan pembukaan, pemerintah China menjanjikan akan membuka internet selebar-lebarnya sebagai bagian dari keramah-tamahan. Tapi, ternyata apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan. Para jurnalis mengeluhkan tentang koneksi internet yang lambat, sampai website internasional yang sama sekali tidak bisa diakses.

Setelah dibuka, beberapa website seperti Amnesti International dan BBC sudah bisa diakses di Beijing. Namun, beberapa website kategori tertentu seperti pornografi, Falun Gong, organisasi pembebasan Tibet, dan website lain yang bersifat subversif, tetap mendapat sensor dan diblokir. Jadi, kalau kita melihat pemberitaan yang begitu “wah..” sepanjang olimpiade Beijing berlangsung, ternyata itu hanya sebagian (yang kasat mata) saja, dibalik semua itu ada banyak hal yang ternyata kita belum mengetahuinya.
AddThis Feed Button