
Namun, seperti yang aku baca di salah satu media ibukota minggu lalu, Dinas Pekerjaan Umum DKI juga tak begitu yakin dengan proyek tersebut. Diperkirakan Banjir Kanal Timur hanya bisa mengurangi 15% titik genangan air di DKI, atau setara dengan 78 lokasi rawan banjir. Dan kebanyakan genangan banjir yang hilang itu berada di Jakarta Timur, seperti kawasan Pulogadung, Jatinegara, Duren Sawit, Kampung Makassar, Kramatjati, Ciracas, dan Cakung.
Nah, untuk wilayah lainnya, tentu harus bersabar menunggu tindak lanjut dari master plan (rencana induk) lainnya. Seperti pembangunan waduk di Sunter Timur dan Marunda, serta rencana perluasan Waduk Halim. Jadi, karena pengerjaannya (akan) dilakukan pemerintah provinsi DKI secara bertahap, untuk daerah-daerah langganan banjir yang belum tersentuh proyek Banjir Kanal Timur, ya harus rela untuk menerima kedatangan banjir lagi. Sampai kapan ya Jakarta aman dari banjir?
