22 Oktober 2008

Air AQUA Galon Menghilang di Jakarta, yang Salah (Tetap) Pemerintah

Ini memang masalah sepele. Tetapi, kalau sampai berkepanjangan, tentu akan muncul masalah yang lebih besar. Itu lho, di sebagian (besar) wilayah Jakarta sampai 2 pekan setelah lebaran kemarin, tiba-tiba air mineral kemasan galon merek Aqua – terpaksa sebut merek nih, karena memang inti ceritanya disini, hehehe... – menghilang dari pasaran. Padahal, saat itu baru balik dari mudik lebaran di Malang selama 2 minggu (jadi wajar dong masuk Jakarta yang panaaas.., maunya minum melulu).

Udah usaha keliling-keliling nyari, jawabannya sama semua,”Stok lagi kosong!”. Mulai dari toko dekat rumah yang biasa nganterin galon, terus ke agen yang memang khusus nyuplai Aqua, lari lagi ke Alfamart, sampai akhirnya ketemu (salah satu) agen yang sanggup menyediakan, tapi harganya Rp. 19.000/galon dan ngambilnya minimal 5 galon. Hehehe.. udah jaman edan kali ya. Butuhnya cuma 2 galon (yang hari-hari biasa cuma seharga Rp. 10.000/galon) malah disuruh ngambil 5 galon dengan harga naik hampir 100%. Kenapa sih penduduk bangsa ini sering mengambil keuntungan diatas “penderitaan” orang lain?

Apa boleh buat, akhirnya keluargaku memilih membeli beberapa air mineral kemasan botol 1 liter, dan beberapa dus kemasan gelas yang isi 48 per dus-nya. Lumayan juga lho, kalo nggak salah selama 6 hari mengalami masa “sengsara” begitu, sebelum akhirnya hari ke-7 pasokan air mineral normal kembali (dengan catatan harga naik menjadi Rp. 12.000/galon, included ongkos kirim, hehehe…).

Nah.., pagi ini nih – saat “sarapan” koran Kompas sebelum mandi pagi – ada jawaban atas langkanya air mineral kemasan gallon tersebut. Kata produsen Aqua (PT. Tirta Investama) kelangkaan Aqua galon masih dipengaruhi kondisi saat Lebaran. Pemerintah membatasi truk bermuatan besar untuk melintas di jalur-jalur utama, dari H-10 hingga H+7 hari raya Idul Fitri. Akibatnya jelas, pasokan ke agen seluruh Indonesia menjadi terganggu. Jadi, saat suplai tidak ada, permintaan konsumen meningkat, otomatis persediaan di pasar langsung habis.

Koq tidak diantisipasi sejak awal? Kata PT. Tirta Investama sudah dilakukan, dengan meningkatkan produksi airnya, tapi kendalanya tempat penyimpanan yang terbatas dan ketersediaan botol kosong untuk isi ulang. Sebab, jalur pengembalian botol kosong dari konsumen ke agen, dari agen ke distributor, dari distributor ke produsen, itu butuh waktu lama.

Ya udahlah, penjelasannya memang masuk akal. Meski naga-naganya yang menjadi “korban” ya konsumen juga, ya kita-kita ini (termasuk keluargaku, hehehe…) yang memang udah terlanjur kecanduan air mineral. Terus, pemerintah koq nggak ngasih solusi ya, gimana kek supaya saat Lebaran armada industri bisa tetap jalan, jangan asal bikin larangan aja!

AddThis Feed Button