10 Maret 2009

Istana Merdeka, Alternatif Wisata Kota Jakarta

Minggu kemarin, aku dapat kiriman artikel dari Drs. Winarto – kakak kelasku waktu di SMA – tentang sejarah dan seluk beluk Istana Negara yang ada di Jalan Merdeka Selatan - Jakarta Pusat, yang juga biasa disebut dengan Istana Merdeka. Menarik, karena Mas Win (begitu biasa aku memanggil) yang kini menjadi Kepala Sekretariat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), dengan cermat memaparkan sejarah istana kepresidenan ini sejak jaman Belanda sampai saat ini, sepanjang 18 halaman.

Dan memang tidaklah mungkin, kalau tulisan tersebut aku masukkan blog ini (bisa-bisa menjadi 20 bagian tulisan nantinya, hehehe...). Cuma, satu hal yang menarik dari tulisan Perwira Menengah TNI tersebut adalah makin tingginya minat masyarakat untuk datang – dan berwisata – ke istana yang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebut dengan ”Istana untuk Rakyat”.


Sebagai informasi, Istana Merdeka ini sejak 24 Mei 2008 memang dibuka untuk umum oleh Pak SBY, meski hanya untuk hari Sabtu dan Minggu, pukul 10.00 sampai 18.00 Wib. Untuk bisa masuk ke lingkungan istana, prosedurnya pun tidaklah rumit. Yang penting mematuhi aturan dan prosedur yang ditetapkan, wisata keliling istana bisa dimulai.

Dan, beberapa prosedur yang harus dilaksanakan oleh setiap pengunjung tersebut (aku sadur dari tulisan Mas Winarto), diantaranya :

1. Pengujung yang membawa kendaraan, masuk menggunakan pintu Sekretariat Negara (Setneg), yaitu pintu sebelah barat dari Istana Merdeka. Selanjutnya mobil parkir di tempat parkir Setneg, dekat dengan Masjid Baiturrahim (samping barat Istana Merdeka).
2. Pengujung sebelum masuk Istana akan diadakan pengecekan oleh Paspampres dengan menggunakan alat metal detector maupun alat lainnya, dengan tujuan untuk tetap mensterilkan lingkungan Istana dari barang-barang yang bisa membahayakan.
3. Pengunjung wajib mengisi buku tamu.
4. Pengujung wajib berpakaian sopan, dan tidak boleh menggunakan celana jins maupun tidak bersepatu.
5. Pengunjung dilarang mengambil gambar, kecuali ditempat yang telah ditentukan.
6. Pengunjung berkeliling Istana akan dibantu oleh pemandu.
7. Pengunjung tidak dipungut biaya apapun selama berwisata di Istana.
8. Pengunjung tidak boleh merokok maupun membuang sampah disembarang tempat.

Nah, persyaratannya ndak rumit kan? Jadi, kalau anda (sekeluarga) sudah bosan dengan wisata kota yang dari itu ke itu – apalagi tidak punya banyak waktu untuk keliling-keliling – mengunjungi Istana Merdeka sebagai alternatif Wisata Kota Jakarta, juga bisa menjadi pilihan. Setidaknya, agar bisa tahu, seperti apa sih kantornya Presiden Republik Indonesia itu.



AddThis Feed Button